Archive Page 2

20
Mar
09

GARIS TANGAN

Aduh, lupa lagi. Kemarin waktu mbak Ana sempat pulang sebentar ke Malang, aku lupa nanya satu hal. “Garis tanganku yang paling atas bercabang dua, apa artinya mbak?”

Hehehe…pertanyaannya nggak serius kok. Aku cuma teringat beberapa waktu lalu, mbak Ana sempet iseng-iseng nyoba ngeramal garis tanganku. Entah kenapa, di saat mbak Ana lagi serius mengamati garis tanganku, aku malah mendadak ngantuk. Rasanya seperti di-nina bobo, atau malah di’sirep’. Padahal waktu itu aku lagi baca buku, belum ngantuk, tapi begitu tanganku di-ob-ser-va-si *hahha* sama mbak Ana, seketika itu juga langsung ngantuk berat. Mbak Ana sampai sewot trus ngambek nggak mau ngeramal aku lagi, hehehe..

Nah, akibat sindrom-ngantuk-tanpa-alasan-yang-jelas itu tadi, aku jadi nggak inget isi ramalannya ‘Madam Ana’. Kalau nggak salah mbak Ana sempat bilang soal garis tangan paling atas yang bercabang dua, artinya bla bla bla… trus.. zzzzzzz…zz..

20
Mar
09

CONTRENG YANG MANA?

Saya anggota PPS. Panitia Pemungutan Suara. Saya paham bagaimana tata cara men’contreng’ yang benar sesuai UU. Saya juga ikut punya tanggung jawab untuk mensosialisasikan Pemilu 2009 ke masyarakat terdekat. Saya juga berperan aktif mengajak para pemilih pemula dan pemilih muda untuk ‘say no to golput’ <— opo iki? hehehe..

Tapi saya sendiri juga masih bingung, *catat* bukan pada sistem Pemilu-nya. Saya tahu bahwa pada setiap satu surat suara nanti, hanya cukup satu kali contreng pada nama, atau nomor, atau gambar caleg atau partai. Tapi yang manaaaaaaaaaa???

Betul juga cletukan polos mbak-mbak di resto waktu itu. Kalau seperti Indonesian Idol, kita tahu persis setiap peserta nyanyi2 di atas panggung. Nah, kita tinggal pilih satu, ketik II spasi someone. Sedangkan ratusan nama caleg ini? Berapa persen yang sudah benar-benar kita kenal?

Siapa sih yang harus kita pilih? Apanya yang harus kita pilih? Apakah ketenarannya? kepandaiannya? kegantengannya? ke-apik-an namanya? andilnya di masyarakat? Bijakkah, jika kita memutuskan untuk contreng saja nama yang paling familiar? Atau cukup ‘bismillah’ dan biarkan tangan kita yang menentukan sendiri? nyontreng sambil merem? atau perlu minta bantuan jaelangkung? *hiii…serem ah*

20
Mar
09

SOLO

errr…dua orang sudah menyusul hijrah ke Solo. Jadi tangan kanannya Om Bud. Yang pertama Novita, alias ‘bie’ teman kuliahku dulu. Sebelum ini dia sudah kerja sih, di sebuah perusahaan cerutu di Malang. Tapi waktu Om Bud minta tolong dicarikan tenaga akuntan, aku langsung merekomendasikan dia. I know her. Ternyata deal dalam interview singkat di rumahku, hari Minggu lalu. Senin bie resign dari perusahaan lama, Selasa berangkat ke Jakarta untuk training di kantor pusat. Good luck, bie!! *mupeng*

Orang kedua yang berangkat adalah Mbak Ana. Kisahnya sama-sama mendadak juga. Harus ngambil keputusan dalam waktu singkat, dan dengan persiapan yang super duper singkat pula, harus langsung berangkat hijrah. Bedanya, mbak Ana langsung ke kantor Solo hari Kamis kemarin, prepare urusan administrasi perusahaan yg masih orok ini, ‘kejar tayang’ untuk penerbitan pertama per satu April. Dan…nyari tempat kos.

Hidup ini penuh misteri ya.. hanya dalam hitungan jam, hitungan hari, hidup kita bisa berubah drastis, bisa melenceng dari rencana kita, bisa juga tiba-tiba membawa harapan baru yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. hmmm… Allah selalu punya rencana yang mysteriously beautiful untuk setiap umatnya. Subhanallah..

20
Mar
09

SMS DARI KPU

Kemarin siang dapet sms dari KPU. Isinya : Sukses PEMILU 2009 adalah sukses bangsa. Mari sukseskan Pesta Demokrasi 9 April 2009.

Pengen tak bales : “Nyontreng bareng yuk, bang..” hehehehe.

Yuuuk…rame-rame tandai pilihan kita dalam Pemilu Legislatif. “Cukup satu kali contreng”, begitu kata Pak Sugeng, KPPS desaku pasca pelantikan lalu.

25
Feb
09

Siomay untuk Bu Guru

Satu lagi nih nikmatnya jadi guru. Siang bolong, mendung, tiba-tiba dapet kiriman dari wali murid. Dikemas cantik dalam sebuah rantang plastik warna hijau. Ah, pasti makanan..

Aah..iya. makanan. baunya enak. sepertinya juga masih hangat. hmm…cepat-cepat kubawa masuk. Aduuh, apa ya isinya..udah ngga sabar nih. Kubuka, lantas.. Hhoooaaa..Siomay!!

Wuii…..pasti enak! Belum ngicipin, tapi aku tahu pasti enak. Satu, karena indera penciumanku punya radar khusus yang bisa membedakan mana makanan enak dan mana yang ngga seberapa enak. Kedua, berdasarkan pengalaman, masakan si ibu wali murid yang satu ini selalu enak. Mak nyus! Top Markotop.!

Ketiga, aku lapeeeerr!! dan dalam situasi seperti ini semua benda berjudul makanan pasti akan dikenali sebagai benda nikmat oleh lidahku. hehe… yummie! yummie!

Terima Kasih..
Itadakimasu! :p

21
Feb
09

Batik KORPRI

Pagi-pagi, berangkat kerja, sambil nyanyi-nyanyi. Pagi itu cerah sekali. Mentari pagi, sahabat terbaikku, bersinar begitu hangat. Hmm…perfect.

Keluar rumah dengan wajah cerah, kusapa semua orang dengan senyuman. Beberapa tetangga juga tengah bersiap untuk memulai aktivitasnya masing-masing. Bocah-bocah berangkat sekolah. Seorang kakek tengah asyik ‘momong’ cucu kesayangannya. Tampak di kejauhan, seorang perempuan setengah baya sibuk dengan puluhan pot bunga yang tertata cantik di teras rumah mungilnya. Sosok perempuan itu menarik perhatianku.

Perempuan itu tampak begitu anggun. Mungkin juga efek dari keindahan bunga-bunga di sekelilingnya. *Somehow,aku merasa bunga selalu tampak tersenyum ketika menyambut hangatnya mentari. Ajaib ya..* Bu Kardi namanya. Pagi itu ia mengenakan pakaian terusan panjang, yang oleh orang jawa dianugerahi nama ‘daster’. Daster panjang berwarna biru. Semakin dekat aku melangkah, semakin jelas terlihat, ah, motif batik rupanya. Cantik. Semakin dekat, semakin jelas. Semakin aku merasa…ada yang janggal dengan daster itu. Tepatnya motif batik pada daster itu.

Oh my God. Aku kenal motif itu. Aku sangat sangat mengenalnya. Itu motif batik KORPRI. Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia. Persis seperti motif seragam bapak ibu guruku jaman SD dulu. Persis motif seragam KORPRI mamaku. Ayahku juga. Tapi sedikit berbeda dengan motif KORPRI yang dikenakan oleh PNS-PNS jaman sekarang. Beda dengan milikku juga, tentu. Karena warnanya biru. Itu edisi lama. Motif batik KORPRI sekarang ini berwarna hitam putih, dan berbahan satin, jadi punya efek sedikit berkilau.

Oh no… motif batik yang mengingatkanku pada guru-guru SD ku yang terhormat, kini melekat di daster Bu kardi. Padahal seingatku Bu Kardi tidak pernah menjadi pegawai negri. Tentu saja.. 🙂

21
Feb
09

JOBS, KEJAR DAKU KAU KUTANGKAP..

Berapa jumlah pengangguran di negara kita ini? sekian…sekian….sekian….banyak. Tidak heran, jika setiap ‘manusia baru’ maksudnya baru lulus sekolah atau baru lulus kuliah, mostly selalu dihantui pikiran “akan bekerja dimana saya setelah ini?”, atau “adakah perusahaan yang mau menerima saya bekerja?”, atau malah “ada yang melamar saya nggak ya dalam waktu dekat ini?” hehe..

Saya, dan beberapa orang teman perempuan satu kampus dulu, pernah punya rencana konyol tentang masa depan. Yaitu menikah dengan pria sukses *biar kita nggak perlu kerja terlalu keras*, membangun keluarga bahagia, kemudian patungan mendirikan TK atau PAUD *dengan mengumpulkan modal yang diperoleh dari suami masing-masing, tentu*. Hehe…so silly ya? Agak payah imajinasinya, karena waktu itu kalau tidak salah kami sedang meratapi ujian salah satu mata kuliah yang cukup bisa bikin penderita jantung koroner mati berdiri.

Hmm…aku jadi merindukan teman-teman seperjuanganku dulu. Teman-teman konyolku itu, hingga kini memang belum ada yang menikah. Masing-masing masih sibuk dengan dunianya. Tidak ada waktu untuk bermimpi. Beberapa diantaranya saat ini masih disibukkan berbagai ‘kutukan’ menjadi Junior Accountant di KAP ternama *yang anak akuntansi pasti ngerti apa maksudnya xixi*. Yang lain, sudah mantab di jalur BUMN. Satu lagi baru beradaptasi dengan suasana kerja di sebuah perusahaan penerbangan. Yang lain lagi sudah cukup nyaman bekerja di pabrik korek, hehe kidding, perusahaan cerutu ding, tapi masih juga nyari better job, katanya. Beberapa yang tersisa, terlalu *sok* sibuk dengan kehidupannya masing-masing sampai belum juga menyelesaikan skripsi. Seperti aku, yeahh..

Aku, sampai sekarang masih berstatus “menunggu” turunnya SK CPNS sekaligus juga SK Penempatan. Entah akan ‘dilempar’ kemana aku nanti. Seringkali aku sulit tidur hanya karena terbayang-bayang sebaris kalimat pada Surat Pernyataan yang telah kutandatangani sendiri. “Bersedia ditempatkan dimana saja di seluruh wilayah NKRI”. *sigh* Pada titik tertentu bahkan sempat terlintas di benakku “Ya Allah Gusti, kenapa aku dulu mau mau aja disuruh ikutan tes CPNS” Padahal sebelumnya aku sempat menolak dengan berkelakar “Nggak mau ah, takut ketrima”. Jelas hanya bercanda.

Tapi toh sudah terjadi. Doraemon juga sudah terlalu sibuk dengan Nobita Bego, jadi tidak mungkin meminjamkan mesin waktunya padaku. Aku juga tidak ingin menyesali apapun. Keluargaku senang sekali waktu aku ketrima CPNS. Terutama Bapak. Bahkan sebelum aku ujian Bpak sudah bilang mimpi dapat bintang, yang kemudian diberikannya padaku. Katanya, dengan sangat yakin, “awakmu mesti ketrimo, nduk”. Senangnya bukan main ketika tahu mimpinya menjadi kenyataan. Kata Bapak lagi, “yo iki lho obatku”. Kesehatan Bapak memang mulai memburuk sejak ayah mendahuluinya. Bisa dibilang Bapak lah orang yang paling merasa terpukul ketika ayah pergi. *aku nangis nih* Dan hari itu, ketika aku membawa kabar baik itu, Bapak tersenyum. Bukan, beliau tertawa. Aku bisa membaca jelas air muka bahagianya. 🙂

Nah, no regret. Aku siap ditempatkan dimana saja. *really??hehe*  Nah lo, tiba-tiba aja, siang tadi, ada telepon dari Te Ina. Om Bud, suaminya, didapuk untuk babat alas Harian Rakyat Merdeka edisi Jawa Tengah. Beliau butuh banyak tenaga baru, diantaranya untuk bagian Akuntansi. “Kamu Akuntansi kan mbak? kalau mau, insyaAllah masa depannya lebih menjanjikan di sini. Ikut Om-mu aja ke Solo. gimana?” Crap! Holly holly crap!!!

ps: tau ruang pimred yang di film Otomatis Romantis? itu ruangan harian pak dhe No di kantor Harian Rakyat Merdeka yang di Jakarta. *cool*

21
Feb
09

BU DOKTER

Dulu, menjelang lulus SMA, aku sempat bingung memilih jurusan untuk kuliah. Aku pernah punya cita-cita jadi dokter. Tapi pengalaman bolak-balik ke Rumah Sakit selama ayah sakit dulu, membuatku merasa ilfill jadi dokter. Eneg sama Rumah Sakit. Boleh kusebut hospital-sick? haha…opo ae. Secara ngawur, waktu itu aku bilang “Ma, aku nggak pengen jadi dokter lagi. Tapi tenang aja, masih ada cara lain untuk jadi Bu Dokter” Hihihi..

Aku nyaris sama sekali lupa kalau aku pernah bilang gitu. Sssummpaaaah. Entah setan apa yang merasuki aku waktu bilang gitu dulu. Mungkin kuntilanak.hehe.. Aku beneran lupa, kalau bukan mamaku yang mengingatkan beberapa waktu lalu. Tinggal nunggu waktunya nagih menantu dokter, katanya. Hahaha… aku tau mama ngga serius ngomong gitu. *emm….yakin? :p*

Hihi…aku, in the past, ternyata… mmm…apa ya? konyol? aneh?

mbuh..

18
Feb
09

Rambutku

Kemarin sore potong rambut dianter mbak Ana. Rencananya sih mau di-shagy pendek. Ternyata kata si tante nggak bagus, soalnya di ujung2 rambutku masih ada sedikit sisa keriting. Dia bilang di ‘bob’ aja. Sudah dipotong bob pendek. Eh, kata dia, “oh, iya ya mbak, masih nyisa nih keritingnya. Masih kelihatan. Ditinggikan sedikit lagi ya?” begonya aku iya aja. Padahal jelas-jelas sebelum berangkat, mama pesen, jangan terlalu pendek lo ya.. xixi.

Akibatnya, jelas, sampai rumah langsung kena marah. Terlalu pendek, katanya. Memang sih, aku sendiri juga agak shock pertama ngliatnya, apa lagi dibanding panjang rambut sebelumnya. Yeaa…tapi mo gimana lagi, sudah terlanjur ini. Disambung lagi juga nggak mungkin kan..hehe.

Trus, gimana respon orang-orang lain?
Mbak Anna : “Hihii…lucu kok dek. Kamu sih ngrumpi aja sama tantenya”
Mama Dhe : “apik kok nduk, wis to…”
Dek Achie : “nggak kurang pendek lagi a mbak?”
Him : “oh my, im a lucky bastard!”

ps: thank you..

15
Feb
09

Mawar

Merah itu Cinta

Kuning itu Persahabatan

Pink pucat itu Keanggunan

Pink cerah itu  Kegembiraan

Pink tua itu Terima kasih

Lila itu Cinta pada pandangan pertama

Peach itu Simpati

Jingga itu Antusiasme

Putih itu Kerinduan

ps: i miss you.




Words oh Words…

Ketika tak lagi banyak yang dapat kukatakan, maka kutuliskan...
April 2024
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Komentar Terbaru